Monday, March 12, 2012

Berbagai penyebab bayi terjaga di malam hari: Hal yang berkaitan dengan perkembangan bayi

 Buah hati Anda yang tadinya selalu tidur dengan tenang, akhir-akhir ini mulai gelisah dan sering bangun malam, Anda pun mulai bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya. Bayi Anda bisa jadi sedang mengalami kemajuan besar dalam perkembangan ketrampilannya, misalnya bisa duduk sendiri, merangkak, atau berjalan. Terkadang bayi pemula ini berdiri sendiri di tengah tidurnya (sambil bermimpi), duduk sendiri, dan merebahkan badannya dengan tiba-tiba sehingga ia pun terkaget dan terbangun. Bila Anda menemukan bayi yang sedang duduk/ berdiri sendiri sambil mengantuk, rebahkanlah tubuhnya perlahan-lahan, sehingga ia tidak terkejut dan dapat melanjutkan kembali tidurnya. Namun bila bayi sudah terlanjur terbangun dan menangis, maka tidak ada yang dapat dilakukan selain berusaha menenangkan dan menidurkannya kembali.

Pada usia 8-12 bulan, bayi mulai mengenal rasa cemas ketika terjadi perpisahan dengan ibunya, bahkan ketika tidur sekalipun. Hal ini dapat membuat bayi terjaga di malam hari, ketika sebelumnya ia selalu tidur pulas. Kemampuan otaknya mulai mengirimkan sinyal bahwa ia bisa saja terpisah dari ayah atau ibunya, sehingga secara otomatis bayi pun menjadi lebih lengket dan ingin terus berdekatan dengan orang tuanya. Waktu tidur terkadang diartikan oleh bayi sebagai waktu untuk berpisah dari interaksinya dengan ayah/ ibu, sehingga ketika terbangun dari tidurnya, ia pun menjadi kaget dan khawatir karena tidak ada orang di dekatnya dan ia telah melalui waktu sendiri selama tertidur. Ketika bayi mulai menunjukkan kegelisahan dalam tidurnya, segera dekati bayi dan menepuknya perlahan, sehingga bayi menyadari kehadiran Anda. Dengan demikian, kecemasannya pun menghilang dan kalaupun ia terbangun, ia tidak merasa takut karena Anda di dekatnya sehingga dapat tertidur kembali dengan tenang.

Tidak ada dua bayi yang sama baik dalam perkembangan maupun kebiasaan tidurnya. Jika bayi Anda masih belum dapat tertidur pulas seperti bayi-bayi lain, tidak perlu mencemaskan peran Anda sebagai ibu yang kurang baik, karena bisa saja bayi Anda sedang mengalami perkembangan fisik ataupun mental yang mempengaruhi tidurnya.

Saturday, March 10, 2012

Berbagai penyebab bayi terjaga di malam hari: Hal yang berkaitan dengan lingkungan

Selain faktor yang berkaitan dengan kondisi tubuh bayi, faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam menciptakan suasana yang mendukung untuk menjaga bayi agar tetap tidur dengan nyaman. Jika lingkungannya tidak nyaman, maka bayi pun akan terbangun/ terjaga dari tidurnya. Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yang dapat mengganggu tidur bayi namun masih dapat Anda kendalikan untuk mendukung tidur bayi.

Suhu dan kelembaban yang fluktuatif
Suhu dan kelembaban ruangan akan sangat berpengaruh terhadap bayi pada awal-awal kehidupannya. Menciptakan suhu dan kelembaban yang kondusif/ konstan akan membantu tubuh bayi untuk cepat beradaptasi sehingga tidurnya pun lebih nyenyak.

Udara yang tercemar
Udara kotor dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi sehingga saluran pernapasan bayi tersumbat dan menyebabkan bayi terbangun. Beberapa benda yang dapat menimbulkan iritasi antara lain asap rokok, bedak bayi, aroma cat, minyak wangi, hair spray, bulu hewan, tanaman, kain (terutama wol), boneka berbulu, debu, bantal berbulu, selimut, dan mainan berbulu yang cenderung menyimpan debu. Bila bayi secara konsisten terjaga dari tidurnya karena hidung tersumbat, periksalah hal-hal yang dapat menyebabkannya alergi di dalam ruang tidurnya.

Tempat tidur yang dingin
Setelah beberapa saat tidak disentuh, tempat tidur dapat menjadi lebih dingin dari suhu tubuh normal. Ketika bayi menyentuh bagian tempat tidur yang dingin, ia akan menjadi terjaga dari tidurnya karena perbedaan suhu. Gunakan selimut dari bahan flanel untuk melapisi seprai sehingga tempat tidur dapat tetap hangat dan nyaman bagi tidur bayi.

Suara yang tidak dikenal

Suara keras yang mengejutkan atau tiba-tiba berpotensi membangunkan bayi yang sedang tidur. Anda tidak perlu berjingkat-jingkat di sekitar bayi yang tengah tidur atau menghindari percakapan ringan, karena sebenarnya suara-suara tesebut telah dikenal oleh bayi sejak di dalam rahim. Yang perlu dihindari misalnya bunyi telepon berdering keras, bunyi bel rumah yang terlalu keras, atau suara keras televisi yang tiba-tiba menyala.

Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, maka bayi Anda pun dapat tidur dengan nyenyak dan tidak mudah terbangun di malam hari.

Wednesday, March 7, 2012

Meningkatkan tidur lelap bayi di malam hari


Bayi yang baru lahir memang belum terorganisasi jadwalnya, ia akan makan dan tidur sesuka hatinya menurut kebutuhannya. Sistem fisiologis bayi yang tidak teratur ini akan berlangsung dalam periode 24 jam. Bayi yang “diatur” selama siang hari akan membantunya menjadi lebih terorganisasi dengan baik pada malam harinya.

Beri makan sesuai isyarat
Bayi yang sering minta menyusu pada siang hari akan lebih kenyang sehingga tidur malamnya pun lebih baik. Bayi dengan jadwal terlalu ketat di siang hari lebih cenderung menjadi tukang tidur di siang hari dan tukang makan di malam hari.

Gendong bayi pada siang hari
Gunakan alat penggendong bayi yang nyaman dan gendonglah bayi sesering mungkin pada siang hari. Kedekatan akan meningkatkan frekuensi makan bayi, keakraban akan meningkatkan ketenangan, dan bayi yang tenng di siang hari akan cenderung lebih tenang di malam hari. Bayi yang sering digendong dan berada dalam lingkungan yang penuh perhatian serta responsif, belajar tentang kepercayaan dan ketenangan. Dengan demikian bayi yang tidak rewel di siang hari juga akan tidak rewel di malam hari karena tersampaikan pesan “tak perlu rewel, baik siang maupun malam”.

Dengan adanya interaksi yang tinggi selama Anda memberi makan dan menggendong bayi, Anda menjadi lebih peka dan lebih mengenal bayi secara intuitif. Pengasuhan di awal-awal kehidupan bayi merupakan kelanjutan bagi pengasuhan penuh kasih di dalam rahim ibu. Dengan pengenalan yang lebih mendalam, ibu akan lebih memahami pula kebutuhan dan temperamen bayi di malam hari, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan bayi, kebutuhannya, dan perubahan situasi di dalam keluarga.

Tuesday, March 6, 2012

Manfaat menggendong bayi


Menggendong bayi bukan hanya sekedar membawa bayi di pelukan ibu untuk menidurkan atau meredakan tangisnya saja. Menggendong bayi juga merupakan latihan membaca perilaku bayi, sebagai perlengkapan untuk pengasuhan penuh kasih yang memberi manfaat bagi orang tua dan bayi.

Bayi yang digendong tidak terlalu sering menangis
Penelitian dan observasi menunjukkan bahwa bayi yang digendong jarang menangis, kemungkinan besar karena gendongan memberikan pola gerakan-gerakan yang telah dikenal dan dinikmati bayi seperti di dalam rahim ibu. Menggendong sangatlah efektif untuk meredakan tangis si kecil yang sering rewel di malam hari. Bayi yang sedikit menangis panjang di malam hari, akan lebih menghemat energinya. Dengan digendong sambil berjalan-jalan, bayi akan menikmati udara segar, gerakan dan pemandangan di sekitarnya sehingga bayi pun lupa untuk rewel dan menangis.

Bayi yang digendong tumbuh lebih baik
Manfaat ini terlebih dirasakan pada bayi prematur atau bayi yang berat badannya sulit naik. Kedekatan dan gerakan terhadap orang tua/ pengasuh yang dikenalnya membantu bayi untuk tumbuh secara lebih optimal baik fisik, intelektual, maupun emosional.

Bayi yang digendong belajar lebih banyak
Di dalam gendongan orang tua/ pengasuh, bayi menghabiskan waktu dalam keadaan “waspada” yaitu keadaan saat bayi dalam posisi terbaik untuk mampu berinteraksi dan belajar dari orang dan aktivitas di sekitarnya.  Bayi menjadi terlibat secara langsung dalam dunia orang tua/ pengasuh ke manapun perginya dan melihat apapun yang Anda lihat. Dengan demikian bayi akan belajar lebih banyak daripada bayi yang hanya di tempat tidur dan melihat langit-langit kamar saja.

Bayi yang digendong berbicara lebih baik
Dengan digendong, bayi menjadi lebih dekat dengan penglihatan dan suara orang yang menggendongnya sehingga dapat lebih belajar bahasa tubuh dan ekspresi manusia. Bayi dilibatkan dalam percakapan dan memperhatikan cara berbicara orang yang menggendongnya. Dengan melihat mulut pembicara dari dekat, bayi belajar menirukan gerakan-gerakan mulut yang benar untuk membentuk pola pengucapan yang tepat.

Banyak orang yang berkeluh kesah ketika harus menggendong bayinya. Coba nikmatilah saat-saat ini selagi masih bisa. Waktu-waktu bayi di dalam pelukan dan gendongan Anda hanya sebentar dibandingkan keseluruhan masa hidupnya, namun ingatan akan sentuhan, kasih sayang, dan keberadaan Anda akan berlangsung sepanjang hidupnya.

Monday, March 5, 2012

Hal-hal yang tidak Anda ketahui tentang bayi baru lahir (Bagian III)

Menjadi orang tua yang berbeda dari bayangan Anda
Sebelum persalinan, pasti Anda sudah membayangkan banyak hal yang akan Anda terapkan dan lakukan dalam pengasuhan nantinya. Namun jangan terkejut bila nantinya Anda menjadi seorang orang tua yang berbeda dari apa yang Anda bayangkan sebelumnya. Pengasuhan dan proses menjadi orang tua memang penuh dengan pelajaran-pelajaran dan pengalaman baru, yang terpenting adalah keterbukaan hati Anda untuk menerima segala perubahan yang mungkin terjadi walaupun itu harus mengubah prinsip yang telah Anda terapkan sebelumnya.
Misalnya sebelumnya Anda tidak menyukai anak kecil dan sudah berpikir akan menitipkan anak ke neneknya, namun begitu bayi Anda lahir, Anda langsung berubah menjadi jatuh cinta setengah mati, tidak bisa jauh darinya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan demi tetap bisa mengasuh si kecil sendiri.
Sebelum memiliki anak sendiri, mungkin Anda jijik membayangkan seorang ibu yang membersihkan ingus anaknya dengan tangan ibu atau jijik ketika melihat ibu membersihkan popok si kecil yang terkena buang air besar bayi. Namun setelah memiliki bayi sendiri, mungkin Anda akan menjadi salah satu ibu yang melakukannya tanpa jijik sama sekali.
Sebelum kelahiran si kecil, mungkin Anda tidak begitu memperdulikan kebersihan tangan, maupun kamar, namun begitu ada bayi kecil di rumah Anda mulai lebih ketat tentang kebersihan diri dan rumah, termasuk orang-orang lain di sekitar bayi Anda.
Intinya adalah setiap pasangan ibu/ orang tua dan bayi selalu memiliki pola pengasuhannya masing-masing. Anda tidak perlu merasa ragu untuk mengubah prinsip atau cara yang sebelumnya telah Anda rencanakan sebelum persalinan, jika memang Anda merasa cara lain lebih cocok digunakan untuk pengasuhan bayi Anda selama itu baik untuk bayi dan Anda.

Saturday, March 3, 2012

Hal-hal yang tidak Anda ketahui tentang bayi baru lahir (Bagian II)

Menghabiskan waktu banyak
Sebelum persalinan, mungkin Anda membayangkan mengurus bayi kecil yang hanya sebesar boneka, tidak akan membutuhkan atau menghabiskan waktu yang banyak. Namun setelah si kecil hadir, ibu pun mulai kewalahan mengatur waktu untuk pekerjaan rumah tangga atau kebutuhan pribadinya. Tanpa terasa waktu Anda akan tersita untuk mengganti popok, menyusui, mencuci setumpuk pakaian si kecil, menggendongnya, dan aktivitas lain dengan bayi Anda. Mencari waktu luang di luar kesibukan dengan bayi seakan menjadi tantangan tersendiri yang harus Anda siasati. Hal ini sangatlah wajar dalam kehidupan Anda sebagai seorang orang tua baru, jadi tidak perlu merasa sedih, frustasi, ataupun bingung menghadapinya. 
Perlahan-lahan Anda akan dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kebiasaan si kecil, sehingga Anda dapat mengatur waktu lebih efektif dan efisien. Bayangkanlah Anda memulai suatu pekerjaan baru penuh tantangan yang membutuhkan waktu dan usaha untuk beradaptasi dengan kondisi dan tuntutan kesibukan baru. Lama-kelamaan semua tugas-tugas tersebut akan terasa mudah sekali bagi Anda dan tidak memakan waktu seperti pada awalnya, misalnya penggantian popok yang tadinya membutuhkan waktu 10 menit, nantinya akan dengan mudah dan cepat dilakukan sambil berbincang-bincang di telepon.
Jatuh cinta membutuhkan waktunya masing-masing
Ketika ibu mengetahui kehamilannya, ada yang langsung merasa senang sekali dan bersemangat, bahkan sudah merasa mencintai janin yang masih sebesar bulir jagung. Namun ada pula yang masih biasa saja menghadapinya, dan baru merasakan jatuh cinta setelah janin mulai bergerak-gerak dan ibu merasakan kehadirannya secara nyata. Demikian pula dengan kehadiran seorang bayi yang baru lahir. Seorang ibu atau orang tua bisa saja langsung jatuh cinta begitu melihat bayinya pertama kali, namun tidak sedikit pula yang belum merasakan cinta setengah mati hanya sekedar sayang saja. Ibu tidak perlu khawatir atau berkecil hati jika belum jatuh cinta kepada bayinya, karena setiap orang dan pasangan akan membutuhkan waktunya masing-masing untuk membentuk ikatan cinta tersebut. Percayalah cinta Anda akan tumbuh dengan sendirinya dan tidak akan memakan waktu lama Anda tidak akan bisa lagi lepas dari si kecil. Satu tips praktis, cobalah untuk berada jauh dari bayi Anda beberapa jam atau 1 hari, Anda pasti sudah merindukannya setengah mati, dan cinta Anda pun akan makin besar kepadanya.

Bersambung...

Friday, March 2, 2012

Hal-hal yang tidak Anda ketahui tentang bayi baru lahir (Bagian I)

Selamat, Anda telah menjadi orang tua baru sekarang! Setelah berbulan-bulan menunggu kehadiran sang buah hati, akhirnya Anda dapat memeluknya di dekapan Anda. Kebahagiaan yang tidak terkira akan membanjiri rumah dan keluarga Anda ketika menyambut kedatangan si kecil. Belum berhenti sampai di sini saja, banyak kejutan-kejutan dari bayi baru lahir, yang mungkin belum Anda ketahui, seperti hal-hal berikut.

Penampilan yang sedikit aneh tapi menggelikan 
Sebelumnya mungkin Anda membayangkan bayi Anda akan selucu dan menggemaskan seperti di majalah-majalah atau iklan televisi. Namun tidak ada yang salah ketika kenyataanya bayi Anda tidak seperti mereka, karena mereka bukanlah bayi yang baru lahir seperti bayi Anda. Bayi yang baru lahir akan terlihat sedikit aneh dengan kepalanya yang terlihat besar, kulit keriput dan mengelupas di sana sini. Tentu saja hal ini wajar, karena bayi Anda baru saja keluar dari rahim dan mengambang di dalam cairan ketuban selama 9 bulan. Bayi di dalam rahim belum sempat mengembangkan banyak otot di tubuhnya, sehingga badannya terkesan lembek dan wajahnya terlihat kurang berisi. Ditambah lagi dengan rambut-rambut halus yang tumbuh di beberapa bagian tubuhnya seperti punggung, pundak, telinga, dan dahi.
Namun tidak lama lagi bayi Anda akan segera berubah dan kehilangan penampilan baru lahirnya. Jadi nikmatilah saat-saat ini, sebagai orang tua tentunya Anda akan melihatnya sebagai bayi yang paling ingin Anda cintai seperti apapun penampilannya.

Ledakan-ledakan kecil
Bayi yang baru lahir memang terlihat lemah lembut, tapi ketika ia memuntahkan sesuatu atau buang air besar, bayi Anda bisa menendang atau meninju dengan kuat juga. Memuntahkan kembali makanan (dalam frekuensi dan jumlah normal) adalah hal yang wajar pada bayi yang baru lahir, karena katup antara kerongkongan dan lambungnya masih belum sempurna, sehingga makanan pun mudah keluar kembali. Upaya yang dapat dilakukan ibu antara lain dengan menjaga posisi bayi tetap tegak setelah menyusu, sehingga bayi dapat bersendawa. Bersendawa dapat membantu mengurangi jumlah dan frekuensi memuntahkan kembali makanan. Pada usia 4-5 bulan, katupnya telah berkembang sehingga frekuensi muntah pun akan berkurang dengan sendirinya.
Buang air besar pada bayi baru lahir juga merupakan suatu kehebohan tersendiri. Bayi belum dapat mengendalikan keinginannya untuk buang air besar, sehingga terkadang jumlah fesesnya bisa menjadi sangat banyak dan bahkan menyembur keluar. Tidak ada yang dapat dilakukan dengan hal ini selain menjaga persediaan popok/ pampers ke mana pun Anda dan bayi pergi, dan tetaplah pelihara selera humor Anda 

Bersambung...

Thursday, March 1, 2012

Persediaan air susu yang rendah (Bagian II)

Berikut ini adalah beberapa hal pada bayi yang dapat diamati sebagai tanda kecukupan air susu ibu:
  • Berat badan bayi meningkat sekitar 28 gram per hari pada 3 bulan pertama dan 14 gram per hari mulai usia 3-6 bulan. Bayi yang baru lahir biasanya akan mengalami penurunan berat badan pada hari-hari pertamanya, namun akan kembali ke beratnya semula pada hari ke 10-14 setelah kelahiran. Peningkatan berat badan merupakan tanda paling tepat bahwa bayi memperoleh air susu yang cukup.
  • Pada bulan pertama, bayi sedikitnya buang air besar 3 kali sehari dan berwarna terang kekuningan pada hari ke lima seetelah dilahirkan. Setelah bulan pertama, frekuensi buang air besar akan berkurang, bahkan beberapa bayi buang air besar satu kali dalam 1-2 hari.
  • Bayi sering minta menyusu (setiap 2-3 jam sekali) sedikitnya 8 kali dalam sehari.
  • Ibu mendengar bayi menelan ketika menyusu, atau ada susu yang belepotan di sekitar mulutnya.
  • Bayi terlihat selalu sehat dan aktif.
  • Bayi berganti popok 7-8 kali atau popok sekali pakai 5-6 kali dalam sehari. Namun tanda ini saja tidak bisa menjamin kecukupan susunya, karena bayi yang mengalami dehidrasi sekalipun juga menunjukkan tanda yang sama.
Jika kebutuhan nutrisi bayi tidak dapat terpenuhi dari ASI, maka bayi bisa saja tidak mengalami kenaikan berat badan atau bahkan mengalami penurunan berat badan, yang dapat berakibat langsung pada perkembangan fisik dan mentalnya. Ibu bisa mencoba beberapa tips di bawah ini, namun jika masih belum berhasil, segeralah berkonsultasi pada dokter anak agar kondisi bayi pun dapat dipantau.
  • Konsultasikan dengan ahli penyusuan/ laktasi yang akan mengukur berat badan bayi dan memberikan tips bagaimana meningkatkan persediaan air susu ibu.
  • Lakukan penyusuan sesering mungkin, sehingga dapat merangsang tubuh ibu untuk memproduksi lebih banyak susu. Pastikan ibu menyusui dari kedua payudara pada setiap kali penyusuan.
  • Gunakan teknik menyusui yang tepat.
  • Ketika bayi menghisap dan menelan dengan lemah/ lambat, tekan payudara ibu untuk meningkatkan aliran air susu dan menghabiskan persediaan pada payudara. Teknik menyusui bergantian antara payudara kanan dan kiri juga dapat menstimulasi tubuh untuk menghasilkan lebih banyak susu.
  • Bila perlu, lakukan pemompaan payudara di antara waktu penyusuan, dan simpan ASI untuk diberikan kemudian. Lakukan hal ini hanya hingga persediaan air susu ibu meningkat.
  • Jangan memberikan susu formula atau makanan pendamping lainnya sehingga bayi hanya memperoleh ASI eksklusif, kecuali ibu dan dokter telah memutuskan bahwa bayi membutuhkan makanan tambahan selain ASI.
  • Hindari penggunaan dot atau kempongan selain puting ibu, karena hisapan bayi dapat menjadi perangsang produksi susu oleh payudara ibu.
  • Bangunkan dan dorong bayi yang mengantuk untuk menyusu lebih banyak sehingga dapat merangsang peningkatan produksi ASI. Untuk membuat bayi tetap terjaga, cobalah berganti posisi menyusui, menggelitik telapak kakinya, atau tanggalkan bajunya bila perlu.
  • Ibu bisa mencoba ramuan atau teh herbal yang dapat meningkatkan produksi air susu, namun tetap konsultasikan penggunaannya dengan dokter terlebih dahulu.

Wednesday, February 29, 2012

Persediaan air susu yang rendah (Bagian I)

Sebagian besar ibu baru pernah memiliki pertanyaan dalam hatinya apakah persediaan air susu ibu cukup untuk kebutuhan bayi atau tidak. Banyak ibu yang berpikir bahwa persediaan air susunya rendah, terutama ketika ibu tidak lagi merasakan payudara yang penuh atau ASI berhenti menetes/ bocor dari puting. Namun sebenarnya yang terjadi adalah tubuh ibu telah beradaptasi dengan kebutuhan bayi, sehingga produksi ASI tidak melebihi apa yang dibutuhkan. Selain itu, bisa jadi bayi melalui tahapan perkembangan pesat sehingga menginginkan susu lebih dari biasanya, dengan demikian peningkatan frekuensi penyusuan pun dapat mengurangi rasa penuh pada payudara ibu. Sebagian ibu lain sebenarnya mengalami masalah pada pengeluaran ASI, bukan pada produksi ASI, karena sebenarnya mereka menghasilkan persediaan air susu yang cukup namun teknik penyusuan yang diterapkan masih belum benar.
 
Persediaan atau produksi air susu ibu dapat berkurang atau bahkan berhenti sementara ketika ibu tidak menyusui bayinya dengan sering, misalnya karena puting yang sakit atau teknik penyusuan yang tidak benar. Selain itu, penyakit tertentu yang mempengaruhi regulasi hormon kesuburan atau pil pengatur kesuburan yang mengandung estrogen juga dapat mempengaruhi produksi air susu ibu. Bagi beberapa wanita, kondisi biologis atau fisik seperti kelainan hormon atau riwayat operasi payudara juga dapat menurunkan produksi air susu.

Rendahnya produksi air susu ibu memang dapat mempengaruhi kecukupan nutrisi bayi. Bayi yang tidak memperoleh cukup ASI, otomatis tidak memperoleh nutrisi yang cukup untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut ini adalah beberapa hal pada bayi yang dapat diamati sebagai tanda kecukupan air susu ibu:

Bersambung...

Tuesday, February 28, 2012

ASI menetes atau kebocoran payudara


Sebagian ibu menyusui terkadang mengalami air susu yang menetes atau bahkan menyemprot deras dari payudara, terutama ketika payudara masih penuh ASI. Namun sebagian ibu menyusui lainnya tidak pernah mengalami hal ini. Ada juga beberapa ibu yang mengalami hal ini ketika masih hamil. Biasanya hal ini terjadi di pagi hari atau ketika tengah-tengah menyusui, ketika persediaan air susu mencapai puncaknya, sehingga mengalir dengan sendirinya. Penyebab paling utama adalah karena kemampuan produksi air susu yang berlebihan.

Jika ibu mengalami hal ini di hari-hari pertama menyusui, pastikan ibu sering-sering menyusui bayinya. Meskipun sering menyusui tidak dapat mengurangi produksi susu ibu, namun perlahan-lahan ibu akan menemukan pola yang tepat dalam penyusuan. Sering menyusui juga dapat mencegah terjadinya penyumbatan saluran air susu yang kadang juga terjadi karena produksi susu berlebihan. Selanjutnya, payudara ibu akan dengan sendirinya beradaptasi dan menghasilkan air susu dalam jumlah yang sesuai dengan yang  dibutuhkan bayi. Pada usia bayi sekitar 6-10 minggu kebocoran payudara ibu pun akan berangsur-angsur berkurang.

Jika sebelah payudara selalu menetes ketika bayi menyusu pada payudara lain, gunakan kain atau breast pad di dalam bra ibu sebelum mulai menyusui. Jika sedang bepergian, gunakanlah ekstra kain/ pad di dalam bra, dan pilihlah pakaian dengan motif kain yang dapat menyamarkan noda susu kalau-kalau masih terjadi kebocoran hingga pakaian luar. Jangan lupa juga untuk selalu mengganti pad ketika sudah basah sehingga tidak menyebabkan tumbuhnya bakteri di sekitar puting akibat kelembaban tinggi. Jika ibu merasa air susu akan menetes pada saat-saat sulit, misalnya ketika sedang mengobrol dengan teman kerja pria, cobalah silangkan lengan di atas dada dan tekan payudara dengan kencang. Hal ini bisa membantu aliran kebocoran lebih lanjut.

Cobalah juga untuk menyusui sebelum payudara ibu terasa terlalu penuh. Jika payudara sudah terasa penuh tetapi bayi belum ingin menyusu, ibu bisa memompa payudara hanya hingga ibu cukup merasa nyaman, bukan hingga persediaan susu habis. Tampung air susu yang menetes dan berikan kemudian kepada bayi. Sekarang ini sudah banyak alat (botol ataupun plastik) yang tersedia untuk menampung ASI sementara sebelum diberikan kepada bayi. Perhatikan juga cara penyimpanan ASI yang tepat. Sisi positif dari kebocoran air susu ini adalah bahwa tubuh ibu memiliki antusiasme yang tinggi dalam memproduksi air susu terbaik untuk bayi. Jadi manfaatkanlah makanan tersehat yang telah dihasilkan dan nikmatilah waktu-waktu ini.

Monday, February 27, 2012

Tips-tips memberikan sayuran untuk bayi dan anak

Seringkali para orang tua mengeluhkan bayi atau anak-anaknya yang sulit atau bahkan tidak mau makan sayuran, dan lebih menyukai makanan lain. Orang tua menjadi khawatir kebutuhan gizinya tidak terpenuhi, karena sayuran memang mengandung banyak serat, vitamin dan mineral yang sangat baik untuk pertumbuhannya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba untuk membuat sayuran menjadi menarik sehingga disukai anak-anak Anda:
  • Gunakan sayuran sebagai makanan yang dapat diambil dengan jari, atau yang bisa dicelupkan dalam saus keju atau krim kesukaannya.
  • Samarkan sayuran dengan menutupinya memakai selai atau saus kesukaannya.
  • “Dandani” sayuran menjadi sesuatu yang menarik, misalnya tomat yang memakai baju dari keju lembaran yg telah dibentuk, wajah yang terbentuk dari hidung wortel, telinga tomat, bibir paprika, dan sebagainya.
  • Kukus sayuran agar lebih beraroma.
  • Sembunyikan sayuran dalam makanan favorit si kecil, misalnya nasi, keju parut, krim alpukat, dll.
  • Tunjukkan kepada anak bahwa Anda dan anggota keluarga lain menikmati sayuran yang disajikan, karena rasa suka dan tidak suka pada anak sebenarnya bisa ditularkan.
  • Samarkan sayuran ke dalam sup, dengan dijus, diparut, digiling, atau ditumbuk terlebih dahulu, sehingga lebih mudah dimakan.
  • Bila memungkinkan, tanamlah sayuran sendiri di kebun kecil rumah, ajak si kecil untuk merawat tanaman, memanen, mencuci dan mempersiapkan sayurannya sendiri. Ini pasti akan membangkitkan minatnya terhadap sayuran, termasuk memakannya.

Taktik yang bersifat memaksa dapat membuat proses pemberian makanan menjadi lebih berat, anak akan memberikan penolakan yang lebih kuat dan ibu pun bisa lebih jengkel. Oleh karena itu, coba bujuklah anak dengan trik yang terselubung, sehingga ia pun akan lebih senang menerimanya.