Wednesday, February 29, 2012

Persediaan air susu yang rendah (Bagian I)

Sebagian besar ibu baru pernah memiliki pertanyaan dalam hatinya apakah persediaan air susu ibu cukup untuk kebutuhan bayi atau tidak. Banyak ibu yang berpikir bahwa persediaan air susunya rendah, terutama ketika ibu tidak lagi merasakan payudara yang penuh atau ASI berhenti menetes/ bocor dari puting. Namun sebenarnya yang terjadi adalah tubuh ibu telah beradaptasi dengan kebutuhan bayi, sehingga produksi ASI tidak melebihi apa yang dibutuhkan. Selain itu, bisa jadi bayi melalui tahapan perkembangan pesat sehingga menginginkan susu lebih dari biasanya, dengan demikian peningkatan frekuensi penyusuan pun dapat mengurangi rasa penuh pada payudara ibu. Sebagian ibu lain sebenarnya mengalami masalah pada pengeluaran ASI, bukan pada produksi ASI, karena sebenarnya mereka menghasilkan persediaan air susu yang cukup namun teknik penyusuan yang diterapkan masih belum benar.
 
Persediaan atau produksi air susu ibu dapat berkurang atau bahkan berhenti sementara ketika ibu tidak menyusui bayinya dengan sering, misalnya karena puting yang sakit atau teknik penyusuan yang tidak benar. Selain itu, penyakit tertentu yang mempengaruhi regulasi hormon kesuburan atau pil pengatur kesuburan yang mengandung estrogen juga dapat mempengaruhi produksi air susu ibu. Bagi beberapa wanita, kondisi biologis atau fisik seperti kelainan hormon atau riwayat operasi payudara juga dapat menurunkan produksi air susu.

Rendahnya produksi air susu ibu memang dapat mempengaruhi kecukupan nutrisi bayi. Bayi yang tidak memperoleh cukup ASI, otomatis tidak memperoleh nutrisi yang cukup untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut ini adalah beberapa hal pada bayi yang dapat diamati sebagai tanda kecukupan air susu ibu:

Bersambung...

Tuesday, February 28, 2012

ASI menetes atau kebocoran payudara


Sebagian ibu menyusui terkadang mengalami air susu yang menetes atau bahkan menyemprot deras dari payudara, terutama ketika payudara masih penuh ASI. Namun sebagian ibu menyusui lainnya tidak pernah mengalami hal ini. Ada juga beberapa ibu yang mengalami hal ini ketika masih hamil. Biasanya hal ini terjadi di pagi hari atau ketika tengah-tengah menyusui, ketika persediaan air susu mencapai puncaknya, sehingga mengalir dengan sendirinya. Penyebab paling utama adalah karena kemampuan produksi air susu yang berlebihan.

Jika ibu mengalami hal ini di hari-hari pertama menyusui, pastikan ibu sering-sering menyusui bayinya. Meskipun sering menyusui tidak dapat mengurangi produksi susu ibu, namun perlahan-lahan ibu akan menemukan pola yang tepat dalam penyusuan. Sering menyusui juga dapat mencegah terjadinya penyumbatan saluran air susu yang kadang juga terjadi karena produksi susu berlebihan. Selanjutnya, payudara ibu akan dengan sendirinya beradaptasi dan menghasilkan air susu dalam jumlah yang sesuai dengan yang  dibutuhkan bayi. Pada usia bayi sekitar 6-10 minggu kebocoran payudara ibu pun akan berangsur-angsur berkurang.

Jika sebelah payudara selalu menetes ketika bayi menyusu pada payudara lain, gunakan kain atau breast pad di dalam bra ibu sebelum mulai menyusui. Jika sedang bepergian, gunakanlah ekstra kain/ pad di dalam bra, dan pilihlah pakaian dengan motif kain yang dapat menyamarkan noda susu kalau-kalau masih terjadi kebocoran hingga pakaian luar. Jangan lupa juga untuk selalu mengganti pad ketika sudah basah sehingga tidak menyebabkan tumbuhnya bakteri di sekitar puting akibat kelembaban tinggi. Jika ibu merasa air susu akan menetes pada saat-saat sulit, misalnya ketika sedang mengobrol dengan teman kerja pria, cobalah silangkan lengan di atas dada dan tekan payudara dengan kencang. Hal ini bisa membantu aliran kebocoran lebih lanjut.

Cobalah juga untuk menyusui sebelum payudara ibu terasa terlalu penuh. Jika payudara sudah terasa penuh tetapi bayi belum ingin menyusu, ibu bisa memompa payudara hanya hingga ibu cukup merasa nyaman, bukan hingga persediaan susu habis. Tampung air susu yang menetes dan berikan kemudian kepada bayi. Sekarang ini sudah banyak alat (botol ataupun plastik) yang tersedia untuk menampung ASI sementara sebelum diberikan kepada bayi. Perhatikan juga cara penyimpanan ASI yang tepat. Sisi positif dari kebocoran air susu ini adalah bahwa tubuh ibu memiliki antusiasme yang tinggi dalam memproduksi air susu terbaik untuk bayi. Jadi manfaatkanlah makanan tersehat yang telah dihasilkan dan nikmatilah waktu-waktu ini.

Monday, February 27, 2012

Tips-tips memberikan sayuran untuk bayi dan anak

Seringkali para orang tua mengeluhkan bayi atau anak-anaknya yang sulit atau bahkan tidak mau makan sayuran, dan lebih menyukai makanan lain. Orang tua menjadi khawatir kebutuhan gizinya tidak terpenuhi, karena sayuran memang mengandung banyak serat, vitamin dan mineral yang sangat baik untuk pertumbuhannya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba untuk membuat sayuran menjadi menarik sehingga disukai anak-anak Anda:
  • Gunakan sayuran sebagai makanan yang dapat diambil dengan jari, atau yang bisa dicelupkan dalam saus keju atau krim kesukaannya.
  • Samarkan sayuran dengan menutupinya memakai selai atau saus kesukaannya.
  • “Dandani” sayuran menjadi sesuatu yang menarik, misalnya tomat yang memakai baju dari keju lembaran yg telah dibentuk, wajah yang terbentuk dari hidung wortel, telinga tomat, bibir paprika, dan sebagainya.
  • Kukus sayuran agar lebih beraroma.
  • Sembunyikan sayuran dalam makanan favorit si kecil, misalnya nasi, keju parut, krim alpukat, dll.
  • Tunjukkan kepada anak bahwa Anda dan anggota keluarga lain menikmati sayuran yang disajikan, karena rasa suka dan tidak suka pada anak sebenarnya bisa ditularkan.
  • Samarkan sayuran ke dalam sup, dengan dijus, diparut, digiling, atau ditumbuk terlebih dahulu, sehingga lebih mudah dimakan.
  • Bila memungkinkan, tanamlah sayuran sendiri di kebun kecil rumah, ajak si kecil untuk merawat tanaman, memanen, mencuci dan mempersiapkan sayurannya sendiri. Ini pasti akan membangkitkan minatnya terhadap sayuran, termasuk memakannya.

Taktik yang bersifat memaksa dapat membuat proses pemberian makanan menjadi lebih berat, anak akan memberikan penolakan yang lebih kuat dan ibu pun bisa lebih jengkel. Oleh karena itu, coba bujuklah anak dengan trik yang terselubung, sehingga ia pun akan lebih senang menerimanya.



Saturday, February 25, 2012

Mengenal lemak makanan yang baik bagi bayi

Bayi membutuhkan lemak yang tepat dalam makanannya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, dan bukan makanan berkadar lemak rendah. Makanan yang seimbang bagi bayi harus mengandung kalori yang 40% berasal dari lemak, dan 30-40% bagi anak usia 1-2 tahun. Berikut adalah alasan kebutuhan lemak bagi bayi:
  • Lemak merupakan penyimpanan terbesar sumber energi tubuh. Satu gram lemak mengandung kalori dua kali lebih banyak dibandingkan karbohidrat atau protein.
  • Otak bayi yang sedang tumbuh lebih pesar pada tahun pertamanya menggunakan 60% dari total energi yang dikonsumsi bayi, oleh karena itu lemak yang tepat sangat dibutuhkan oleh bayi. Selain itu 60% dari otak tersusun dari lemak. Lemak menyediakan komponen-komponen utama bagi membran sel dalam otak dan selubung mielin yang menyekat saraf-saraf dalam otak dan tulang belakang sehingga rangsang saraf berjalan lebih efisien ke seluruh tubuh bayi yang sedang tumbuh.
  • Lemak adalah komponen dasar dalam hormon-hormon yang penting dan membran sel darah merah.
  • Lemak berperan sebagai media dalam menyerap dan mengantarkan vitamin A, D, E, dan K.
  • Lemak membuat makanan menjadi terasa lebih enak.
  • Lemak sebagai sumber kalori tertinggi penting bagi bayi usia 1-2 tahun yang merupakan pemilih makanan dan mengkonsumsi lebih sedikit makanan.
 
Selain dari ASI, lemak terbaik bagi bayi, yaitu asam lemak omega-3, dapat diperoleh dari makanan laut (khusunya ikan salmon), minyak rami, alpukat, minyak sayur, dan mentega kacang. Konsumsi lemak yang bervariasi dari makanan akan membantu pertumbuhan otak secara optimal.

Kebutuhan lain bagi dua tahun pertama kehidupan bayi adalah lemak jenuh yang terutama berasal dari sumber hewani seperti daging, telur, dan produk olahan susu. Setelah beranjak besar dan dewasa, konsumsi lemak jenuh memang harus dihindari karena dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan kolesterol. Namun pada usia awal pertumbuhannya, berikanlah makanan yang kaya lemak jenuh, dan dikurangi jumlahnya secara bertahap.

Yang perlu diwaspadai adalah pembentukan lemak tak jenuh selama proses pengolahan makanan. Pada label makanan, lemak jahat ini sering dituliskan sebagai “lemak terhidrogenasi” atau “hydrogenated fat". Lemak ini biasanya digunakan untuk memperpanjang masa kadaluawarsa dan memberikan rasa lemak pada makanan olahan serta siap saji, seperti permen batangan, keripik, kue kering, biskuit, makanan cepat saji yang digoreng, donat, kentang goreng, makanan yang mengandung mentega/ lemak hewani, dll. Lemak buatan ini meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Bacalah label makanan untuk mengetahui kandungan lemaknya. 

Friday, February 24, 2012

Kiat Pemberian Makan dengan Aman bagi Batita

Setelah melewati usia 1 tahun, mekanisme mengunyah bayi sudah semakin matang.  Ibu dapat mulai memperkenalkan makanan yang lebih padat. Berikut adalah beberapa kiat dalam memberikan makanan dengan aman untuk batita:
  • Hindari makanan berserabut, misalnya seledri, kacang panjang, buncis, dll.
  • Buang tulang pada ikan sebelum melumatkannya. Untuk ikan kalengan, ibu bisa melumatkan tulangnya yang memang sudah lunak.
  • Sediakan mainan khusus untuk digigit yang aman dan dibekukan secara alamiah, misalnya pisang atau makanan beku yang mudah meleleh.
  • Hindari memberikan roti putih yang dijual di pasaran, karena roti akan membentuk gumpalan putih di mulut yang dapat membuat bayi tersedak.
  • Potong kecil-kecil daging sapi dan ayam secara menyilang dari seratnya.
  • Perhatikan potongan-potongan makanannya, karena gigi geraham bayi baru tumbuh setelah usia satu tahun lebih. Bayi yang belum memiliki gigi geraham, hanya akan mengulum makanannya, bukan mengunyahnya.
  • Berikan makanan yang dapat dijumput dengan jari hanya ketika bayi sedang duduk di bawah pengawasan, bukan sedang bermain atau berbaring.
  • Taburkan sedikit potongan makanan yang dapat dijumput jari pada piring bayi. Terlalu banyak makanan pada piringnya hanya akan mendorong bayi untuk mengaduk-aduk, bukan mengambilnya satu per satu.

Thursday, February 16, 2012

Diet pembangkit mood pasca persalinan (Bagian III)

Tetap konsumsi vitamin kehamilan
Vitamin atau suplemen memang bukan pengganti pola makan sehat yang kaya sayur dan buah. Namun di masa awal setelah persalinan, sebagian ibu mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan lengkap. Jadi tetaplah konsumsi multivitamin kehamilan Anda yang mengandung zat besi lebih banyak dibanding vitamin biasa. Zat besi sangatlah penting untuk pemulihan setelah persalinan, apalagi jika melalui operasi caesar. Rendahnya kandungan zat besi dalam darah dapat menyebabkan mudah lelah, letih dan lesu. Antioksidan, seperti vitamin A, C dan E juga dapat membantu meningkatkan fungsi otak sehingga berpengaruh dalam membangun mood baik ibu.

Perhatikan nafsu makan
Pada minggu-minggu awal mengurus bayi, masih normal jika ibu terpaksa harus melewatkan makan atau lupa makan dengan teratur karena kesibukannya. Namun jika ibu menyadari bahwa ibu jarang merasa lapar dan harus memaksa diri dengan keras untuk makan, bisa jadi ini adalah salah satu gejala dari depresi pasca persalinan. Pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan ketidakstabilan kadar gula dalam darah, yang berpengaruh pada mood atau suasana hati. Cobalah konsultasikan dengan ahli gizi tentang kehilangan nafsu makan tersebut.

Jika cara-cara di atas tidak membantu sama sekali dan Anda menangkap gejala-gejala yang mengarah pada depresi pasca persalinan, segera hubungi dokter dan konsultasikan dengannya. Depresi pasca persalinan merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan yang tepat di luar pola makan sehat dan teratur. Gejala-gejala yang ditimbulkan dapat berupa susah tidur/ insomnia, perubahan drastis nafsu makan, kesedihan berlebihan sepanjang hari, atau bahkan pikiran untuk melukai diri sendiri/ bayi. Jadi jangan ragu atau malu untuk segera menghubungi dokter yang Anda percayai untuk segera mendapatkan penanganan tepat.

Wednesday, February 15, 2012

Diet pembangkit mood pasca persalinan (Bagian II)

Minum banyak air 
Kelelahan dan kecemasan merupakan tanda-tanda dari dehidrasi ringan. Untuk menghindari terjadinya dehidrasi, minumlah minimal 8-10 gelas air per hari dan jangan tunggu sampai terasa haus. Ketika Anda telah merasa haus, maka dehidrasi ringan sebenarnya telah berpengaruh dalam membentuk suasana hati Anda. Konsumsi cairan yang cukup secara khusus sangatlah penting pada ibu menyusui. Minumlah segelas besar air putih, jus buah, atau teh herbal sebelum mulai menyusui bayi, agar ibu tidak sampai kehausan dan mengalami dehidrasi.

Batasi asupan kafein

Satu atau dua cangkir kopi di pagi hari dapat membantu membangkitkan energi dan semangat ibu setelah banyak begadang di malam hari. Namun konsumsi minuman berkafein sepanjang hari untuk menghilangkan rasa kantuk, malah dapat membuat ibu merasa gundah dan tidak dapat tidur di malam harinya. Kafein telah diketahui secara jelas merupakan senyawa yang patut disalahkan untuk kecemasan berlebih. Selain itu dapat menyebabkan orang menjadi mudah marah, dan tidak dapat beristirahat dengan baik. Bagi ibu menyusui, disarankan membatasi konsumsi kafein 300 mg per hari (sekitar 2-3 cangkir kopi) untuk menghindari efeknya pada bayi.

Ingin yang manis-manis? Pilihlah coklat hitam
Ketika ibu merasa lelah dan membutuhkan energi instan, makanan cepat saji biasanya akan sangat menggoda karena mudah didapatkan. Tapi cobalah tahan keinginan itu, karena makanan cepat saji hanya akan memberikan energi sementara saja dan Anda akan cepat lapar kembali, selain nutrisinya yang kurang baik bagi ibu. Pilihan alternatif yang tepat untuk mendapatkan energi instan adalah coklat hitam (dark chocolate), karena kandungan kakao yang tinggi (70% atau lebih) dapat meningkatkan jumlah hormon serotonin di dalam otak sehingga dapat meningkatkan mood dengan cepat. Selain itu konsumsi coklat juga dapat merangsang hormon endorphin yang bertanggung jawab terhadap efek euforia (hati senang).

Bersambung...

Tuesday, February 14, 2012

Diet pembangkit mood pasca persalinan (Bagian I)

Para ibu baru sering merasa tidak bersemangat dan resah pada masa-masa awal setelah persalinan. Hal ini sangatlah normal terjadi, mengingat badan ibu sedang berusaha memulihkan diri setelah persalinan, dan perubahan hormon yang tidak teratur mengambil bagian dalam pengaruh mood/ suasana hati ibu. Selain itu, ibu juga sedang menyesuaikan diri dengan anggota keluarga yang baru, ditambah keinginannya untuk memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Sehingga ibu baru akan lebih mudah merasa lelah, bosan, mudah marah, cemas, dan berbagai suasana hati buruk lainnya. Pada masa-masa seperti ini, menjaga kesehatan diri sendiri mungkin ada di daftar terakhir hal yang dijadwalkan, termasuk menyempatkan diet makanan sehat dan mengatur pola makan teratur. Padahal dengan pola hidup dan makan sehat, dapat membantu ibu untuk membangkitkan kembali energi serta suasana hati yang tidak menentu, agar lebih bersemangat menjalani hari. Cobalah beberapa tips berikut ini untuk membantu meningkatkan dan memperbaiki mood ibu di awal-awal perjuangannya bersama bayi tercinta.

Sediakan minyak omega-3

Konsumsi 1000 mg minyak omega-3 per hari, terbukti dapat menurunkan resiko depresi pasca persalinan dan memperkuat fungsi otak. Oleh karena itu, siapkan stok minyak omega-3 di rumah dan penuhi kebutuhannya setiap hari untuk membantu membangun mood. Minyak walnut, minyak canola, ikan salmon, tuna kaleng, kacang walnut adalah beberapa contoh makanan yang mengandung omega-3 tinggi. Suplemen kapsul omega-3 juga dapat menjadi alternatif pilihan, terutama bagi ibu menyusui yang memiliki batasan mengkonsumsi ikan karena pertimbangan kandungan merkurinya. Namun hindari suplemen minyak hati ikan kod pada ibu menyusui, karena kandungan vitamin A dan D yang berlebih dapat berpengaruh buruk pada bayi. Pilihlah suplemen dengan kandungan omega-3 300-500 mg per kapsul, dan minum 2-3 kali sehari, sehingga dapat mengurangi efek samping seperti diare, perut kembung dan mual.

Diet kaya protein

Protein sangatlah penting bagi ibu khususnya pada masa pemulihan pasca persalinan. Otak membutuhkan protein untuk memproduksi serotonin yang memiliki efek menenangkan (asupan karbohidrat dan protein yang seimbang juga penting dalam proses ini, jadi jangan hindari karbohidrat sepenuhnya). Produk susu, kedelai, daging tanpa lemak, ikan adalah beberapa grup makanan yang kaya protein. Sarapan mengandung telur di pagi hari, daging tanpa lemak di siang hari, yogurt/ keju/ biskuit sebagai kudapan dapat merupakan kombinasi kaya protein pada diet Anda. Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak protein (71 g/hari) dibandingkan ibu yang tidak menyusui (46 g/hari).


Bersambung...

Monday, February 13, 2012

Tipe-tipe kepribadian bayi ketika menyusu (Bagian III)

Pemilin/ pemutar 
Bayi usia 6 atau 9 bulan senang memilin atau memutar-mutar payudara ibu dengan bagian atas tangannya, sambil terkadang memainkan tangannya di wajah ibu. Hal yang perlu dibatasi ibu adalah bila bayi memutar-mutar puting susu ibu yang satunya. Awalnya ia hanya menyentuh atau menggenggam, namun lama kelamaan ia akan mulai memutar-mutarnya, cegahlah kebiasaan ini sejak awal.

Pesenam
Ketika ibu dan bayi sudah mulai tenang dalam posisi penyusuan, tiba-tiba saja bayi mulai menendang-nendangkan bagian atas kakinya, seakan-akan menjaga irama hisapannya. Bahkan bayi seringkali berputar-putar hingga 180 derajat tanpa melepaskan isapannya dan mencoba semua gerakan. Cobalah cara menyusui sambil menggendong, kempit badan bayi, selipkan kakinya di antara lengan dan badan ibu sehingga ia tidak dapat banyak bergerak ketika menyusu.

Penerkam
Tipe bayi ini ditemui pada usia batita (bawah tiga tahun) yang masih menyusu ASI langsung dari ibu. Bayi yang sudah mulai berjalan dan berlarian ke sana ke mari menikmati waktunya untuk bermain dan berkeliling di rumah. Suatu ketika ibu sedang duduk di sofa tempat biasanya bayi menyusu, dan bayi tiba-tiba datang menerkam payudara ibu dan menyusu. Dari sudut pandang bayi, posisi ibu duduk di tempat favorit menyusunya dapat memicu keinginannya untuk menyusu dan berada dalam dekapan ibu yang nyaman. Jika ibu hendak menyapih bayi, maka hindarilah berada di tempat-tempat menyusu favoritnya, sehingga bayi tidak teringat akan kenangan itu.

Tipe yang manakah bayi Anda saat ini? Bisa jadi satu atau kombinasi dari beberapa kepribadian yang diuraikan di atas. Dan dalam beberapa bulan bisa saja kepribadian menyusu bayi berubah lagi seiring dengan pertumbuhan dan kebutuhannya. Nikmatilah setiap masa-masa itu sebagai pengalaman yang menarik, karena masa penyusuan bayi Anda hanyalah sebentar dan akan berlalu dengan cepat tanpa Anda sadari.

Saturday, February 11, 2012

Tipe-tipe kepribadian bayi ketika menyusu (Bagian II)

Menghisap sambil tidur
Sebagian besar bayi umumnya menyusu selama 20 menit setiap 3 jam sekali. Namun bayi dengan tipe kepribadian menghisap sambil tidur, hanya menghisap selama beberapa menit, tidur sebentar, menghisap lagi, tidur lagi, dan seterusnya. Biasanya bayi berperilaku seperti ini pada minggu-minggu awal ketika bayi lebih senang tidur daripada menyusu. Bila dengan cara ini bayi sudah mendapatkan nutrisi dan berat badan yang cukup, maka nikmatilah waktu ibu untuk menyenangkan diri, dan menikmati waktu luang ketika bayi tidur. Namun bila bayi yang mengantuk belum mendapatkan berat badan yang cukup, ubahlah cara menyusui untuk membuatnya tetap bangun sehingga nutrisinya tercukupi.

Pencicip makanan
Bayi dengan tipe ini menikmati setiap tetes ASI dan sentuhan lembut ketika menyusu, sehingga membuatnya menyusu berlama-lama. Bayi menjilat, menghisap, bermanja-manja, mendekap dan memperpanjang waktu penyusuan karena ia begitu menikmati rasa ASI dan suasana selama penyusuan. Bahkan terkadang bayi mengulur waktu lagi dengan memalingkan wajah seakan-akan sudah selesai menyusu, hanya untuk mengecap-ngecapkan bibir, meregangkan badan, membetulkan posisinya, lalu kembali menyusu. Jika ibu memiliki waktu luang yang cukup, nikmatilah masa-masa ini, buatlah diri ibu tersanjung karena bayi menikmati saat-saat istimewa ini.

Penggigit
Ketika bayi berusia sekitar 5-6 bulan, ia mulai mengalami rasa sakit pada gusi menjelang tumbuhnya gigi. Bila gusi bayi terluka saat menyusu, ia beranggapan bahwa payudara dan ASI adalah sumber untuk menyamankan rasa sakit pada gusinya, sehingga bayi dapat saja tiba-tiba menjepitkan hisapannya dan menjadikan puting susu ibu sebagai mainan untuk digigit. Cobalah untuk membiarkan bayi mengulum dan menggigit-gigit jari ibu sebelum dan setelah menyusu untuk menenangkan bayi jenis ini. Begitu ibu merasa bahwa gusi bayi mencengkeram, letakkan jari ibu di antara gusi dan puting susu, atau gunakan telunjuk untuk menekan rahang bawah bayi, sebagai pengingat agar bayi tidak menggigit.

Bersambung...

Friday, February 10, 2012

Tipe-tipe kepribadian bayi ketika menyusu (Bagian I)

Setiap bayi tentunya memiliki karakteristik masing-masing ketika menyusu pada ibu. Seiring dengan pertambahan usia, pola menyusu bayi pun dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhannya. Dengan mengenali tipe kepribadian bayi ketika menyusu, ibu dapat mengatur strategi untuk dapat membangun hubungan penyusuan yang harmonis. Berikut adalah beberapa tipe kepribadian bayi penyusu secara umum:

Pelari maraton
Pada bulan-bulan pertama sebagian besar bayi hanya menginginkan makan dan makan, sehingga ibu pun merasa tidak ada hal lain yang dapat dilakukan selain menyusui dan menyusui. Pada masa ini bayi memang sedang menuju pertumbuhan yang cepat, yaitu pada usia 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan, dengan sedikit perlambatan di antara usia-usia tersebut. Semakin banyak ASI yang dihisap bayi maka akan semakin banyak pula produksi ASI ibu. Berikut adalah beberapa tips untuk bekerja sama dengan baik bersama si pelari maraton:
  • Kesampingkan sementara waktu kegiatan dan semua hal yang dapat menguras energi ibu. Masa-masa menjadi bayi hanya sebentar, luangkanlah waktu untuk buah hati ibu. Para ibu biasanya menjadi mudah marah bukan karena tuntutan makan bayi, tetapi karena banyaknya harapan dari anggota keluarga lain dan karena ibu tidak memiliki waktu untuk diri sendiri. Cobalah diskusikan dengan anggota keluarga lain untuk bekerja sama pada masa-masa ini.
  • Pastikan bayi memperoleh banyak ASI setiap kali menyusu, dan bukan menghisap udara, agar bayi tidak cepat lapar kembali. Tepuk-tepuklah punggungnya agar dapat bersendawa ketika berganti dari payudara satu ke yang lain, dan setelah menyusu. Biarkan bayi selesai menyusu di payudara yang satu sebelum berpindah ke payudara lain.
  • Menggendong bayi sambil menyusui dapat menjadi pilihan jika memudahkan ibu dalam prosesnya, sehingga sekaligus dapat memenuhi kebutuhan bayi untuk berdekatan dengan ibu.
  • Pertimbangkan baik-baik pilihan untuk memberikan makanan pendamping ASI, karena hal ini akan menurunkan kebutuhan bayi untuk menyusu ASI, yang berakibat menurunnya produksi ASI ibu. Cobalah berkonsultasi pada ahli gizi untuk memutuskan yang terbaik.
  • Usahakan ibu ikut tidur ketika bayi tidur, karena ibu memerlukan istirahat yang cukup untuk memulihkan sistem tubuh dan menjaga produksi ASI.

Menghisap sambil melihat-lihat
Pada usia antara 2 atau 6 bulan, kemampuan penglihatan bayi telah berkembang dan dapat melihat berbagai benda di sekeliling ruangan atau kamar tidur, memperhatikan orang-orang yang lewat, dan mudah teralihkan perhatiannya oleh berbagai hal di sekitarnya ketika menyusui. Bayi akan menghisap sebentar, lalu melepaskannya, menghisap lagi sebentar, melepaskannya lagi, dan seterusnya. Terkadang bayi begitu menikmati menyusu, namun tiba-tiba menengok sambil menggigit atau menarik puting susu ibu ketika ada hal yang mengalihkan perhatiannya. Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk menyusui di ruangan yang gelap, tenang, dan tidak menarik beberapa kali dalam sehari, sehingga bayi dapat berkonsentrasi menyusu. Ibu juga bisa menutupi wajah bayi dengan kain sehingga menghalangi pandangannya. Jika gigitan bayi terasa menyakitkan, gunakan jari telunjuk ibu, selipkan ke mulut bayi untuk melepaskan isapannya saat bayi mulai menarik kepalanya. Perlahan-lahan bayi akan menyadari bahwa ia dapat menyusu sambil melihat-lihat dan tidak perlu menghentikan aktivitas menyusunya.
    Bersambung...

    Thursday, February 9, 2012

    Menyusui bayi setelah operasi caesar

    Sekarang ini semakin banyak ibu yang memilih persalinan melalui operasi sesar dengan berbagai pertimbangan, baik dari sekedar pilihan ataupun karena pertimbangan medis tertentu sesuai dengan saran dokter. Namun demikian bayi yang lahir melalui persalinan sesar tetap membutuhkan asupan ASI dari ibu sebagai nutrisi pertama dan terbaik untuk pertumbuhannya. Di lain pihak, ibu yang menyusui juga membutuhkan waktu untuk penyembuhan dirinya sendiri. Berikut adalah beberapa cara agar ibu tetap bisa menyusui di tengah masa pemulihan setelah operasi caesar.
    • Mintalah bantuan konsultan ahli untuk memperlihatkan posisi tidur miring dan mengempit bayi saat menyusui. Posisi ini dapat melindungi luka bedah ibu dari beban badan bayi.
    • Untuk posisi duduk, cobalah gunakan kursi berlengan dengan sandaran tegak, bukan duduk di tempat tidur rumah sakit. Tambahkan bantal-bantal di sepanjang sisi ibu untuk mengangkat tubuh bayi setinggi payudara dan tetap melindungi luka bedah ibu.
    • Ajak ayah untuk melihat cara konsultan ahli membantu ibu mengatur posisi menyusui ibu dan bayi agar bisa menyusu dengan benar dan nyaman. Nantinya ayah dapat membantu ibu setelah pulang dari rumah sakit dan menyusui di rumah. Ayah sebaiknya juga belajar cara menahan rahang bawah dan menekuk bibir bayi ke arah luar, karena ibu akan mengalami kesulitan menekuk badan untuk melihat cara bayi menyusu.
    • Jangan ragu untuk meminum obat pengurang rasa sakit pada bekas luka bedah. Rasa sakit dapat menekan produksi ASI dan mengganggu keluarnya ASI ibu. Pengobatan yang biasanya digunakan setelah operasi relatif aman untuk bayi karena hanya sebagian kecil yang bercampur dengan ASI.
    • Apabila terjadi komplikasi pasca operasi dan ibu tidak bisa menyusui, ayah atau perawat dapat memberikan susu formula selama 1-2 hari, namun sebaiknya memakai cangkir, alat semprot atau alat lainnya selain botol dot susu. Penggunaan botol susu akan membuat bayi bingung dalam mengenali puting ibu nantinya.
    • Sering-seringlah menyusui bayi pada siang dan malam hari sehingga produksi ASI akan lebih cepat terangsang.
    • Bila bayi belum dapat menyusu sendiri, pompalah ASI ibu sesegera mungkin sehingga bayi tetap dapat memperoleh kolostrum yang berguna untuk kekebalan tubuhnya.
    • Bayi harus sekamar dengan ibu sesegera mungkin, dan mintalah bantuan keluarga dekat atau orang yang dipercaya untuk membantu ibu dalam merawat bayinya.

    Pemulihan setelah operasi ditambah dengan perawatan bayi memang terdengar sulit. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kesabaran, bantuan, dan ketekunan niscaya ibu dan bayi dapat mencapai hubungan menyusui yang harmonis.

    Wednesday, February 8, 2012

    Gejala kehamilan yang harus diperhatikan


    Rasa sakit di sana sini, nyeri, dan berbagai perasaan aneh lainnya sering terjadi selama kehamilan. Wanita hamil terkadang bingung untuk memutuskan apakah kondisi yang dialaminya normal atau tidak. Beberapa gejala yang muncul selama kehamilan, tingkat bahaya atau tidaknya, bergantung pada berbagai hal, seperti riwayat kesehatan sebelum hamil, frekuensi gejala yang dialami, tingkat keparahan, dan usia kehamilan berjalan. Berikut adalah beberapa gejala yang pada umumnya dialami wanita hamil dan dapat menjadi tanda bahaya bagi kesehatan ibu dan janin.

    Perhatikan gejala-gejala berikut jika terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu:
    • Tekanan pada tulang panggul (rasanya seperti bayi menekan ke bawah)
    • Nyeri punggung bagian bawah, terutama jika ibu hamil belum pernah mengalami nyeri ini sebelumnya
    • Nyeri perut atau kram seperti pada saat menstruasi
    • Ibu hamil mengalami kontraksi lebih dari 4x dalam satu jam, meski tidak sakit sekalipun
    • Pengeluaran cairan vagina bertambah atau berubah, misalnya menjadi lebih lengket, atau bahkan bercampur darah

    Perhatikan gejala-gejala berikut pada sepanjang kehamilan:
    • Frekuensi gerakan atau tendangan bayi berkurang secara signifikan dibandingkan biasanya. Jika kecurigaan muncul, mulai amati dan hitung jumlah gerakan bayi yang dirasakan. Jika tidak mencapai 10 gerakan dalam 2 jam, segeralah hubungi dokter atau ahli kandungan.
    • Sakit atau nyeri perut yang sangat parah dan terus menerus.
    • Pendarahan atau flek melalui vagina, atau pecahnya air ketuban (seperti air seni tetapi tidak berbau dan tidak berwarna).
    • Rasa nyeri atau seperti terbakar ketika buang air kecil, dan atau buang air kecil tidak lancer.
    • Muntah-muntah yang sangat parah dan berkepanjangan, disertai nyeri atau demam tinggi.
    • Sakit kepala parah dan berkepanjangan disertai dengan penglihatan kabur, membayang, atau seperti melihat titik-titik.
    • Pembengkakan pada wajah, sekitar mata yang melebihi pembengkakan pada jari atau tangan. Pembengkakan parah atau tiba-tiba pada kaki, telapak kaki, pergelangan kaki, atau berat badan yang meningkat drastis (lebih dari 2 kg dalam 1 minggu).
    • Trauma pada perut akibat jatuh atau benturan.
    • Kesulitan bernafas, batuk darah, atau nyeri dada yang parah.
    • Diare atau susah buang air besar yang disertai dengan sakit perut selama lebih dari 24 jam.
    • Depresi, khawatir berlebihan, rasa sedih berlebihan.

    Segera hubungi ahli atau dokter kandungan Anda, jika mengalami satu atau lebih gejala-gejala di atas. Bisa jadi gejala tersebut merupakan sinyal awal dari kondisi yang lebih parah. Kalaupun tidak, berkonsultasi dengan ahli akan membantu melegakan Anda dan menghilangkan khawatir yang melanda.