Wednesday, February 29, 2012

Persediaan air susu yang rendah (Bagian I)

Sebagian besar ibu baru pernah memiliki pertanyaan dalam hatinya apakah persediaan air susu ibu cukup untuk kebutuhan bayi atau tidak. Banyak ibu yang berpikir bahwa persediaan air susunya rendah, terutama ketika ibu tidak lagi merasakan payudara yang penuh atau ASI berhenti menetes/ bocor dari puting. Namun sebenarnya yang terjadi adalah tubuh ibu telah beradaptasi dengan kebutuhan bayi, sehingga produksi ASI tidak melebihi apa yang dibutuhkan. Selain itu, bisa jadi bayi melalui tahapan perkembangan pesat sehingga menginginkan susu lebih dari biasanya, dengan demikian peningkatan frekuensi penyusuan pun dapat mengurangi rasa penuh pada payudara ibu. Sebagian ibu lain sebenarnya mengalami masalah pada pengeluaran ASI, bukan pada produksi ASI, karena sebenarnya mereka menghasilkan persediaan air susu yang cukup namun teknik penyusuan yang diterapkan masih belum benar.
 
Persediaan atau produksi air susu ibu dapat berkurang atau bahkan berhenti sementara ketika ibu tidak menyusui bayinya dengan sering, misalnya karena puting yang sakit atau teknik penyusuan yang tidak benar. Selain itu, penyakit tertentu yang mempengaruhi regulasi hormon kesuburan atau pil pengatur kesuburan yang mengandung estrogen juga dapat mempengaruhi produksi air susu ibu. Bagi beberapa wanita, kondisi biologis atau fisik seperti kelainan hormon atau riwayat operasi payudara juga dapat menurunkan produksi air susu.

Rendahnya produksi air susu ibu memang dapat mempengaruhi kecukupan nutrisi bayi. Bayi yang tidak memperoleh cukup ASI, otomatis tidak memperoleh nutrisi yang cukup untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut ini adalah beberapa hal pada bayi yang dapat diamati sebagai tanda kecukupan air susu ibu:

Bersambung...

No comments:

Post a Comment