Pengaruh kehamilan (Bagian I)

Kehamilan merupakan masa-masa yang indah bagi seorang wanita dan pasangannya. Namun beberapa pengaruh fisik yang ditimbulkan selama kehamilan terkadang tidak terduga, membuat Anda malu atau bahkan mengganggu aktivitas. Berikut adalah beberapa pengaruh kehamilan yang mungkin dirasakan.

1. Produksi lendir berlebih

Produksi lendir pada vagina yang lebih banyak dari biasanya, wajar terjadi selama kehamilan. Lendir yang tidak berbau dan berwarna keputihan tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini disebabkan peningkatan hormon estrogen dan aliran darah ke daerah vagina. Jika lendir berbau dan berwarna atau bahkan disertai flek darah, maka segeralah hubungi dokter atau ahli kandungan Anda.

2. Produksi gas berlebih dan kembung

Selama kehamilan, tingginya level hormon progesteron menyebabkan jaringan otot halus menjadi lebih rileks, termasuk jaringan otot pada saluran pencernaan. Akibatnya pencernaan pun berjalan lebih lambat, sehingga terjadi produksi gas berlebih. Gas di dalam perut dapat menimbulkan bunyi-bunyian yang cukup kencang didengar, sendawa yang keras, kembung, bahkan peningkatan frekuensi buang gas.

3. Gusi berdarah

Gusi yang melunak, bengkak dan berdarah ketika menggosok gigi, sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Salah satu penyebabnya adalah hormon progesteron yang meningkat, sehingga menyebabkan gusi bereaksi lebih sensitif terhadap bakteri pada plak gigi, dan peningkatan aliran darah ke daerah mulut. Ibu hamil tidak perlu mengkhawatirkannya, cukup jagalah kebersihan mulut dengan menggosok gigi lebih sering dan mencukupi kebutuhan nutrisi.

4. Konstipasi

Konstipasi atau susah buang air besar juga disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron sehingga proses pencernaan melambat. Pada usia kehamilan lebih lanjut, konstipasi dapat diperparah oleh tekanan dari rahim yang semakin membesar. Perbanyak konsumsi makanan kaya serat, buah dan sayuran untuk memperlancar pencernaan.

5. Air liur berlebih

Air liur berlebih biasanya terjadi bersamaan dengan mual selama kehamilan. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegahnya selain meludahkan kelebihan air liur.

Bersambung...