Thursday, February 2, 2012

Mengkonsumsi obat dengan aman selama menyusui (Bagian II)

 
Memilih obat yang lambat masuk ke dalam ASI
Jika ibu berkonsultasi ke dokter, informasikan bahwa ibu sedang menyusui, dan mintalah obat (misalnya antibiotik) yang masuk ke ASI secara perlahan. Juga ada pilihan obat yang langsung mengenai sasaran penyakit dengan hanya sedikit/ tanpa masuk ke aliran darah. Misalnya menggunakan obat luar seperti salep oles untuk infeksi kulit, sehingga tidak perlu menelan pil/ tablet. Atau pengobatan dengan obat semprot/ hirup bagi penderita asma. Obat-obatan yang aktifnya cepat atau yang dikonsumsi 3-4 kali sehari pada umumnya dianggap lebih aman karena akan cepat hilang dari ASI, dibandingkan obat-obatan yang masa aktifnya lama dan dikonsumsi 1-2 kali sehari.

Mengatur waktu menyusui dan minum obat
  • Kebanyakan obat-obatan mencapai konsentrasi tertingginya dalam 1-3 jam setelah diminum, dan bersih dari ASI setelah 6 jam. Bila ada keraguan tentang keamanan obat, cobalah tips berikut:
  • Bila memungkinkan, pompa dan simpan ASI yang layak dikonsumsi, sebelum ibu menelan obat.
  • Susui bayi sesaat sebelum ibu minum obat.
  • Minumlah obat sebelum bayi tidur untuk waktu yang lama, biasanya setelah menyusu di malam hari.
  • Bila bayi ingin minum susu dalam rentang 3- 6 jam setelah ibu minum obat, berikan ASI yang telah dipompa dan disimpan sebelumnya, atau gunakan susu formula.
  • Memompa dan membuang ASI setelah konsumsi obat, dapat mencegah terjadinya pemadatan obat dalam darah. Selain itu, beberapa jenis obat yang larut dalam lemak, akan tersimpan dalam lemak ASI, sehingga ibu disarankan untuk memompa dan membuang ASI 3-4 jam setelah minum obat.

Dengan mengikuti kiat-kiat di atas, ibu dapat lebih tenang dalam mengkonsumsi obat-obatan yang diperlukan, untuk mempercepat proses penyembuhan dan dapat segera fit kembali mengurus bayinya. Di sisi lain bayi pun aman dari efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obatan tersebut, karena kandungannya di dalam ASI sudah diminimalisasi atau bahkan dihilangkan.

No comments:

Post a Comment