Wednesday, February 1, 2012

Mengkonsumsi obat dengan aman selama menyusui (Bagian I)

 Seperti ibu-ibu yang lain, tentu ada kalanya ibu menyusui membutuhkan pengobatan untuk mengatasi penyakit tertentu yang sedang dialami. Namun selain menimbulkan efek pada ibu, sebagian besar obat-obatan ini juga akan masuk ke ASI dan mempengaruhi bayi. Meskipun hanya sekitar 1% dari dosis yang masuk ke ASI, namun tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan kembali sebelum mengkonsumsi obat-obatan tersebut.

Pertimbangan-pertimbangan
  • Apakah obat-obatan itu akan membahayakan bayi?
  • Apakah obat-obatan itu akan menurunkan produksi ASI ibu?
  • Apakah ada upaya lain yang lebih aman, yang dapat ditempuh dan memiliki efektivitas yang sama selain mengkonsumsi obat?
  • Apakah ada cara untuk mengatur konsumsi obat dan pemberian ASI sehingga dapat mengurangi kadar obat yang masuk ke tubuh bayi?

Tanyakan kepada diri sendiri, apakah ibu benar-benar membutuhkan obat atau tidak. Sakit pilek atau demam yang masih pada tahap awal dan relatif ringan, dapat diobati dengan lebih bijak namun sama efektifnya. Misalnya mandi uap panas, mengkonsumsi cairan tambahan, memperbanyak istirahat. Kalaupun akhirnya hendak mengkonsumsi obat, pilihlah obat berkomposisi tunggal sesuai dengan gejala, bukan obat berkomposisi ganda.

Menunda penggunaan obat
Misalnya ketika ibu harus menjalani pemeriksaan sinar X atau operasi bedah ringan, pertimbangkan kemungkinan menundanya sampai bayi berusia beberapa minggu atau bulan. Secara eksklusif, obat-obatan lebih mempengaruhi bayi yang baru lahir daripada bayi yang telah berusia beberapa bulan. Setelah usia lanjut, bayi juga mengkonsumsi makanan pendamping selain ASI dan kematangan sistem tubuhnya dapat mengatasi efek obat-obatan dengan lebih baik.

Bersambung...

No comments:

Post a Comment