Saturday, February 25, 2012

Mengenal lemak makanan yang baik bagi bayi

Bayi membutuhkan lemak yang tepat dalam makanannya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, dan bukan makanan berkadar lemak rendah. Makanan yang seimbang bagi bayi harus mengandung kalori yang 40% berasal dari lemak, dan 30-40% bagi anak usia 1-2 tahun. Berikut adalah alasan kebutuhan lemak bagi bayi:
  • Lemak merupakan penyimpanan terbesar sumber energi tubuh. Satu gram lemak mengandung kalori dua kali lebih banyak dibandingkan karbohidrat atau protein.
  • Otak bayi yang sedang tumbuh lebih pesar pada tahun pertamanya menggunakan 60% dari total energi yang dikonsumsi bayi, oleh karena itu lemak yang tepat sangat dibutuhkan oleh bayi. Selain itu 60% dari otak tersusun dari lemak. Lemak menyediakan komponen-komponen utama bagi membran sel dalam otak dan selubung mielin yang menyekat saraf-saraf dalam otak dan tulang belakang sehingga rangsang saraf berjalan lebih efisien ke seluruh tubuh bayi yang sedang tumbuh.
  • Lemak adalah komponen dasar dalam hormon-hormon yang penting dan membran sel darah merah.
  • Lemak berperan sebagai media dalam menyerap dan mengantarkan vitamin A, D, E, dan K.
  • Lemak membuat makanan menjadi terasa lebih enak.
  • Lemak sebagai sumber kalori tertinggi penting bagi bayi usia 1-2 tahun yang merupakan pemilih makanan dan mengkonsumsi lebih sedikit makanan.
 
Selain dari ASI, lemak terbaik bagi bayi, yaitu asam lemak omega-3, dapat diperoleh dari makanan laut (khusunya ikan salmon), minyak rami, alpukat, minyak sayur, dan mentega kacang. Konsumsi lemak yang bervariasi dari makanan akan membantu pertumbuhan otak secara optimal.

Kebutuhan lain bagi dua tahun pertama kehidupan bayi adalah lemak jenuh yang terutama berasal dari sumber hewani seperti daging, telur, dan produk olahan susu. Setelah beranjak besar dan dewasa, konsumsi lemak jenuh memang harus dihindari karena dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan kolesterol. Namun pada usia awal pertumbuhannya, berikanlah makanan yang kaya lemak jenuh, dan dikurangi jumlahnya secara bertahap.

Yang perlu diwaspadai adalah pembentukan lemak tak jenuh selama proses pengolahan makanan. Pada label makanan, lemak jahat ini sering dituliskan sebagai “lemak terhidrogenasi” atau “hydrogenated fat". Lemak ini biasanya digunakan untuk memperpanjang masa kadaluawarsa dan memberikan rasa lemak pada makanan olahan serta siap saji, seperti permen batangan, keripik, kue kering, biskuit, makanan cepat saji yang digoreng, donat, kentang goreng, makanan yang mengandung mentega/ lemak hewani, dll. Lemak buatan ini meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Bacalah label makanan untuk mengetahui kandungan lemaknya. 

No comments:

Post a Comment